Festival Cai Diraga Nyiru 2024 Angkat Indentitas budaya Lokal dan UMKM

Pemkab Cirebon Resmi Buka Festival Cai Diraga Nyiru 2024. (dok.way penacirebon.com)

Festival Cai Diraga Nyiru 2024

KABUPATEN CIREBON, penacirebon.com — Festival Cai Diraga Nyiru 2024 yang digelar di Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, pada 30 Agustus hingga 1 September 2024, berhasil menarik perhatian masyarakat luas, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.

Festival tahunan ini menampilkan beragam kegiatan yang tidak hanya merayakan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memberikan dorongan nyata bagi perekonomian desa melalui pameran UMKM dan bazar kuliner yang menggugah selera.

Acara dibuka dengan kirab budaya yang meriah, menampilkan seni tradisional dari berbagai desa sekitar. Kirab ini menjadi magnet utama bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, yang hadir untuk meresmikan acara, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah menyukseskan penyelenggaraan festival ini.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus mendukung perkembangan UMKM dan perekonomian kita, serta membawa kebahagiaan melalui berbagai acara yang disuguhkan,” ujar Wahyu dalam sambutannya, Minggu, (1/9).

Wahyu juga menekankan pentingnya kesinambungan acara seperti ini sebagai sarana untuk mendorong kreativitas generasi muda. Ia berharap, festival ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka, sekaligus melestarikan budaya lokal yang merupakan identitas Kabupaten Cirebon.

“Kegiatan ini harus terus berlangsung di tahun-tahun mendatang agar kita bisa terus mengembangkan kreativitas generasi muda. Selain itu, mari kita bersama-sama menjaga sumber air dan lingkungan, yang merupakan bagian esensial dari kehidupan kita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad, juga memberikan apresiasinya terhadap suksesnya Festival Cai Diraga Nyiru 2024.

Ia menegaskan bahwa acara ini merupakan contoh sinergi yang harmonis antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal.

“Kita dapat merasakan kekayaan kearifan lokal melalui acara Festival Cai Diraga 2024 ini, yang tentunya berkat dukungan dari semua pihak. Saya berharap tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat terus mendukung kegiatan semacam ini di masa depan,” kata Abraham.

Lebih lanjut, Abraham menyoroti peran penting festival ini dalam mempromosikan produk-produk UMKM lokal. Menurutnya, pameran UMKM yang diselenggarakan selama festival memberikan kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.

“Pameran UMKM ini menjadi platform yang sangat strategis bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan mereka. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan di masa depan,” ujarnya.

Kuwu Desa Jatiseeng Kidul, Dadang Darmawan, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh tamu yang hadir. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Festival Cai Diraga Nyiru merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah air yang menjadi sumber kehidupan.

“Atas nama masyarakat Desa Jatiseeng Kidul, kami ucapkan selamat datang ke desa kami. Festival ini menjadi salah satu cara kami untuk mensyukuri nikmat yang diberikan, terutama air yang menjadi sumber kehidupan kita,” kata Dadang.

Menurut Dadang, Festival Cai Diraga Nyiru bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga menjadi momen penting bagi masyarakat desa untuk bersatu dan bekerja sama dalam membangun desa yang lebih baik.

“Kami berharap desa ini dapat terus maju dan sejahtera. Melalui festival ini, kita dapat menunjukkan potensi yang dimiliki oleh desa kita kepada dunia luar,” tambahnya.

Festival Cai Diraga Nyiru 2024 tidak hanya menawarkan hiburan dan kegiatan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai ajang edukasi bagi masyarakat. Selama festival, berbagai lokakarya dan seminar diadakan untuk membahas pentingnya konservasi sumber daya air dan pelestarian lingkungan.

Peserta diajak untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian sumber air sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. (PC1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *