Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi Singgah di Kota Cirebon, Sebuah Seruan Moral dari Hati Kota Wali
Sementara itu, Kepala Sekretariat Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Guntur Kusmeiyano, menegaskan bahwa KPK hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga membangun kesadaran bersama.
“Korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi perusak masa depan bangsa. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen membangun budaya antikorupsi dari akar rumput,” terangnya.
Ia menekankan bahwa pencegahan korupsi dimulai dari lingkup terkecil, seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan.
Menurutnya, bila sejak dini anak-anak dibiasakan untuk berkata jujur, menolak cara curang, dan menghargai keadilan, maka budaya integritas akan tumbuh sebagai kebiasaan, bukan sekadar semboyan.
“Mari kita jadikan integritas sebagai identitas warga Kota Cirebon. Kota ini akan maju bila masyarakatnya bersatu melawan praktik tidak jujur,” jelasnya.
Dalam orasinya, Guntur juga mendorong pemerintah daerah untuk terus membuka ruang partisipasi publik dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
“Kota yang melibatkan rakyat dalam pengawasan akan melahirkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Mari kita belajar, memahami, dan mengajarkan materi antikorupsi sebagai pondasi memperkuat komitmen bersama,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Kota Cirebon untuk menyatukan langkah, merayakan budaya, dan menguatkan tekad bersama. Harmoni angklung, lincahnya para penari, dan riangnya permainan rakyat menjadi simbol bahwa perjuangan melawan korupsi dapat dimulai dengan cara yang membumi, membaur, dan menyentuh hati.
