Kemerdekaan dengan Kerja Keras, Cerdas, dan Ikhlas
“Ketika kita menyebut kata berdaulat, kita diingatkan bahwa kedaulatan berarti rakyat tidak boleh kehilangan kendali atas hidupnya sendiri. Kebijakan daerah harus berpihak kepada rakyat banyak, bukan segelintir kelompok,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan komitmen pemerintah untuk menjadikan Kota Cirebon sejahtera, tertata, aspiratif, religius, aman, dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan kota tidak hanya dilihat dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kesiapan generasi masa depan.
Berdasarkan data triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon mencapai 4,89 persen, didukung sektor perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan.
Angka kemiskinan berhasil ditekan menjadi 9,02 persen, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 77,08. Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,29 persen dan inflasi terkendali pada 2,53 persen secara tahunan.
“Isu penurunan stunting menjadi perhatian penting kita. Tahun ini, kita menargetkan angka stunting turun dari 14,9 persen menjadi maksimal 13,95 persen, melalui kolaborasi, konvergensi, dan inovasi,” tambah Wali Kota.
Wali Kota menutup pidatonya dengan ajakan bagi seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, cerdas, dan ikhlas.
“Mari kita wariskan kepada anak cucu bukan hanya cerita perjuangan masa lalu, tetapi bukti bahwa kita menjaga bangsa ini tetap tegak, bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju,” pungkasnya.
Selain upacara bendera, peringatan HUT ke-80 RI di Kota Cirebon juga diisi dengan pemberian remisi kepada sejumlah warga binaan, peluncuran program KIPDA (Kartu Idola Pendidikan Daerah) kepada perwakilan siswa SD dan SMP, serta tarian kolosal bertemakan kemerdekaan.