Berita Kota Cirebon

Meriahnya Tradisi Apeman di Keraton Kasepuhan

Tradisi Apeman di Keraton Kasepuhan

CIREBON, (penacirebon.con) – Tradisi Muludan di Keraton Kasepuhan memiliki banyak rangkaian kegiatan.

Salahsatunya tradisi Apeman, tradisi yang bukan sekedar pesta jajanan.

Tidak hanya satu namun ribuan kue tradisional yang berbentuk bulat dan tersusun rapoh dalam suatu wadah yang akan dibagikan untuk masyarakat yang hadir di Langgar Alit Keraton Kasepuhan, Selasa (12/8/2025).

“Aroma manis dengan campuran gula jawa pada kue Apem sangat terasa di Langgar Alit Kasepuhan.”

“Makna sakral dari susunan Apem sangat terlihat yakni sedekah untuk menolak bala dan meminta keselamatan.”

Sementara itu, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja (PR) Goemelar Soeryadiningrat, mengatakan kegiatan ini rutin digelar setiap tahun di bulan Safar.

“Hadir keluarga besar Keraton Kasepuhan, wargi, sepepuh, abdi dalem, perangkat adat, juga Kepala BNN Kota Cirebon serta Prabu Diaz.”

Ia mengungkapkan, tradisi apeman merupakan rangkaian menuju peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada Minggu ke dua bulan Safar sebagai simbol sedekah dan dijauhkan dari marabahaya.
Kenapa harus apem, Goemelar menyebut, bahwa apem adalah simbol khas sedekah Safar di Cirebon.

“Bentuk sedekah bisa uang atau sembako, tapi tradisi Safar itu apem, yang terbuat dari tepung
dan gula jawa.”

Rangkaian juga di iringi dengan doa bersama di Langgar Alit Kasepuhan. Dan makan bersama setelah itu dibagikan kepada warga yang hadir.
(Shan)

Exit mobile version