Pelantikan Pengurus KONI Kota Cirebon Peiode 2025-2029

Pengurus KONI Kota Cirebon

CIREBON, (Penacirebon.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon resmi melantik jajaran pengurus baru periode 2025–2029 dalam sebuah acara yang digelar di salah satu hotel di jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon. Sabtu (21/6/2025).

Pelantikan dipimpin langsung oleh, Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana.

Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida, sekretaris Daerah Kota Cirebon di antaranya Sekretaris Daerah Kota Cirebon, jajaran Forkopimda, mantan Wali Kota Cirebon Subardi, mantan Wakil Ketua DPRD Fitria Pamungkaswati, serta mantan Ketua KONI Wati Musilawati.

Handarujati resmi dilantik menjadi Ketua KONI Kota Cirebon periode 2025-2029.

Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme organisasi. Ia menegaskan bahwa KONI harus bersih dari praktik politik dan pengelolaan anggaran harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Komitmen harus direalisasikan, bukan hanya kata-kata. Penggunaan anggaran harus tepat, seperti untuk konsumsi dan transportasi, serta tidak boleh ada dana dari APBD tanpa nomenklatur yang jelas,” tegas Budiana.

Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, yang hadir dalam pelantikan tersebut, memberikan dukungan terhadap visi baru KONI Kota Cirebon dan menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Cirebon yang baru dilantik, M. Handarujati Kalamullah, menyampaikan bahwa fokus utama pengurus saat ini adalah mempersiapkan para atlet untuk menghadapi Babak Kualifikasi Porprov (BKPorprov) Jawa Barat menuju Porprov 2026. Menurutnya, sejumlah cabang olahraga telah memulai persiapan, seperti karate, renang, dan panahan.

Handarujati menargetkan Cirebon dapat kembali masuk 10 besar, bahkan bersaing di 5 besar, setelah sebelumnya sempat turun ke posisi 19 pada Porprov terakhir.

“Kita pernah ada di 10 besar pada Porprov 2018. Target kami adalah mengulang atau bahkan melampaui pencapaian itu di 2026,” ujar pria yang biasa disapa Andru.

Namun, Andru juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi, yakni minimnya anggaran. Saat ini, KONI Kota Cirebon hanya menerima dana sekitar Rp1,5 miliar per tahun, turun dari alokasi sebelumnya sebesar Rp3 miliar, dan jauh di bawah daerah lain seperti Bandung atau Bekasi yang menerima anggaran hingga puluhan miliar rupiah.

“Tanpa dukungan anggaran yang memadai, sulit bagi kami untuk bekerja maksimal. Ini bukan hanya tentang KONI, tapi juga membawa nama Pemerintah Kota Cirebon,” tegasnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah meminta seluruh cabang olahraga untuk segera mengirimkan data atlet dan pelatih guna mempermudah proses monitoring dan evaluasi jelang babak kualifikasi.

Ketua Dewan Kehormatan KONI Kota Cirebon, Hj. dr. Ratnawati, dalam kesempatan yang sama juga menyoroti pentingnya memperhatikan masa depan para atlet, termasuk kesejahteraan mereka setelah pensiun. Ia berharap perekrutan atlet dan pelatih dilakukan secara profesional agar dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Kita punya potensi, seperti bola voli yang mulai menunjukkan kekuatan di level provinsi. Tapi tanpa pembinaan yang konsisten, potensi itu tidak akan berkembang,” ujarnya.

Saat ini, KONI Kota Cirebon membina 42 cabang olahraga. Pelantikan pengurus baru ini diharapkan menjadi momentum awal untuk konsolidasi organisasi dan peningkatan prestasi olahraga secara menyeluruh di Kota Cirebon. (Shan)