Pemkab Cirebon dan RS Pertamina Gelar Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
KABUPATEN CIREBON, penacirebon.com – Dalam upaya memperkuat sistem kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) bekerja sama dengan RS Pertamina Cirebon, menggelar simulasi tanggap darurat kebakaran dan evakuasi korban. Kegiatan ini berlangsung di area luar dan dalam ruang rawat inap rumah sakit. Selasa, (5/11), di Kecamatan Gunungjati.
Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas pemadam kebakaran Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, tim Damkar RS Pertamina Cirebon, hingga seluruh staf medis rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi potensi kebakaran, serta menguji respons petugas medis dalam situasi darurat. Selain itu, RS Pertamina Cirebon juga telah mempersiapkan sumber daya yang optimal, termasuk peralatan, personel, dan sarana pendukung lainnya, guna mendukung kelancaran simulasi.
Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana ;
Simulasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam penanganan kebakaran, tetapi juga untuk mengasah kemampuan dalam melakukan evakuasi pasien, pengamanan dokumen penting, dan melindungi peralatan medis yang sangat vital. Kegiatan ini sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008, yang mengatur pentingnya kesiapsiagaan di seluruh instansi, termasuk rumah sakit, dalam menghadapi berbagai bencana, khususnya kebakaran.
Waspada dan Kolaborasi Antar Instansi ;
Kepala Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, M. Fery Afrudin SSTP, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif RS Pertamina Cirebon dalam merencanakan dan melaksanakan simulasi ini. Menurutnya, simulasi ini sangat penting dalam memperkuat prosedur tanggap darurat rumah sakit. “Kami memberikan apresiasi kepada manajemen RS Pertamina Cirebon atas dedikasi dan kerja kerasnya. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pedoman dalam memperkuat kesiapsiagaan semua pihak dan meningkatkan prosedur penanggulangan bencana,” ujar Fery.
Fery juga berharap simulasi ini dapat memperkuat kolaborasi antar instansi terkait, serta meningkatkan kesadaran semua pihak dalam menghadapi potensi kebakaran. “Dengan adanya latihan bersama ini, kita berharap dapat meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian material, serta memastikan rumah sakit siap menghadapi segala kemungkinan bencana,” tambahnya.
Mengajak Masyarakat untuk Siap Menghadapi Bencana ;
Simulasi kebakaran ini juga bertujuan untuk menginspirasi instansi lain agar selalu siap menghadapi ancaman kebakaran yang bisa terjadi kapan saja. Kegiatan ini juga menjadi ajakan untuk masyarakat agar lebih peduli terhadap pentingnya kesiapsiagaan bencana. Masyarakat diimbau untuk memiliki rencana evakuasi keluarga dan memperhatikan langkah-langkah pencegahan kebakaran di rumah mereka.
Dengan pelaksanaan simulasi ini, diharapkan seluruh pihak dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kebakaran, sehingga dapat meminimalkan korban jiwa dan kerugian material yang ditimbulkan. Simulasi ini bukan hanya menjadi ujian bagi petugas, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan di lingkungan rumah sakit dan masyarakat luas. (PC1)