Pencipta Lagu Tarling Legendaris, Carli, Berjuang Melawan Komplikasi Penyakit di Usia Senja

Pencipta Lagu Tarling Legendaris, Carli, Berjuang Melawan Komplikasi Penyakit di Usia Senja.

Sebelum menikah pada tahun 1984, Carli dikenal sebagai sosok yang kreatif dan penuh talenta. Selain menciptakan lagu, ia juga mahir melukis dan bekerja sebagai tukang bangunan. Karya-karya musiknya tak hanya diminati oleh penyanyi lokal, tetapi juga dibawakan oleh artis-artis tarling dari wilayah Cirebon hingga Kuningan. “Banyak yang menyanyikan lagunya, mulai dari Cirebon, Kuningan, hingga penyanyi lokal di Jatibarang, Indramayu,” ungkap Dasinih.

Namun, di balik kesuksesannya, Carli kerap mengalami ketidakadilan dalam hal pembayaran royalti. Ia sering menerima bayaran yang tidak sepadan dengan kualitas karyanya, bahkan kadang-kadang hanya dibayar dengan cara dicicil. “Pembayarannya tidak pasti, sering kali dicicil,” tambah Dasinih.

Pada akhir 1980-an, beberapa lagu ciptaan Carli berhasil masuk dapur rekaman. Namun, saat itu, sebuah lagu hanya dihargai sekitar Rp10 ribu. “Dulu, Rp20 ribu itu cukup besar, bisa untuk membeli beras satu karung seberat 25 kilogram,” kata Dasinih mengenang dengan senyum tipis.

Meski banyak penyanyi yang pernah membawakan lagunya, hanya segelintir yang peduli dengan kondisi Carli saat ini. Salah satu penyanyi tarling terkenal, Diana Sastra, masih menyempatkan diri untuk mencari tahu kabar Carli dan bahkan datang mengunjungi kediamannya. “Hanya Diana Sastra yang kemarin mencari alamat kami hingga datang ke sini,” ujar Dasinih.

Kondisi Carli yang kini terpinggirkan mengingatkan kita akan pentingnya apresiasi dan penghargaan bagi seniman yang telah mengabdikan hidupnya pada budaya dan kesenian daerah. (PC1)