Peringati Hari Koperasi ke-78, Mari Bangkitkan Semangat Gotong Royong Ekonomi

Peringati Hari Koperasi

CIREBON, (Penacirebon.com). – Pemerintah Daerah Kota Cirebon menggelar Upacara Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 di Halaman Balai Kota Cirebon, Senin (14/7/2025).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, bertindak sebagai inspektur upacara dalam kegiatan yang turut dihadiri unsur Forkopimda, perangkat daerah, instansi vertikal, pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Cirebon, serta ketua dan pengurus koperasi se-Kota Cirebon.

Dalam sambutannya, Sekda menekankan bahwa peringatan Hari Koperasi tidak boleh hanya dimaknai sebagai acara seremonial semata.

Menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk merefleksikan kembali nilai-nilai dasar koperasi, yakni semangat gotong royong, kesetaraan, dan kemandirian ekonomi.

“Koperasi bukan hanya alat ekonomi, tapi juga wahana membangun solidaritas dan demokrasi ekonomi di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ia juga membacakan sambutan resmi Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, yang menyoroti pentingnya koperasi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutan tersebut ditegaskan bahwa koperasi menjadi pondasi utama dalam mewujudkan ekonomi yang adil, inklusif, dan berdaulat.

“Kita tidak bisa membayangkan Indonesia yang adil tanpa peran koperasi yang kuat,” tutur Sekda mengutip sambutan menteri.

Sekda menambahkan bahwa semangat koperasi adalah semangat “dari kita, oleh kita, dan untuk kita”.

Dalam koperasi, semua anggota memiliki hak yang setara, tidak bergantung pada besar kecilnya modal. “Itulah bentuk nyata demokrasi ekonomi yang sebenarnya. Koperasi memberi ruang bagi setiap warga untuk menentukan arah masa depan bersama,” katanya.

Menanggapi arah kebijakan nasional, Sekda menjelaskan bahwa pemerintah pusat saat ini tengah mendorong pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui Inpres dan Kepres Nomor 9 Tahun 2025.

Koperasi ini dibentuk langsung oleh masyarakat melalui musyawarah desa atau kelurahan, dengan harapan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Lebih dari 80 ribu koperasi desa telah terbentuk. Ini bukan program top-down, melainkan gerakan dari bawah, dari rakyat untuk rakyat,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa koperasi desa/kelurahan ini diharapkan mampu mengatasi kendala distribusi barang dan mengurangi biaya ekonomi masyarakat.

Selain itu, koperasi juga akan menjadi pusat produksi dan distribusi ekonomi di tingkat lokal.