Aksi Nyata KAI: Talkshow Edukasi Publik Cegah Pelecehan Seksual
CIREBON, (Penacirebon.com) – KAI terus melakukan upaya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang baik di stasiun maupun di dalam perjalanan kereta api, khususnya dari tindak kejahatan pelecehan dan kekerasan seksual.
Sebagai bentuk dukungan terhadap hal tersebut, KAI Daop 3 Cirebon kembali menggelar kegiatan Kampanye Anti Pelecehan dan Kekerasan Seksual.
Kegiatan serupa pernah dilaksanakan di Stasiun Cirebon pada September 2024. Pada kali kedua kegiatan ini digelar di Stasiun Cirebon Prujakan dengan tema “Berbicara, Bersuara, Berdaya, Ayo Perangi Pelecehan Seksual” pada Kamis (23/05). Kegiatan kampanye diisi dengan Talkshow yang menggandeng Komunitas Pencinta Kereta Api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) dengan konsep acara Nyore di Stasiun volume 2.
Hadir sebagai narasumber dalam talkshow ini Psikolog Vivi Ade Cerliana, M.Psi, Pakar Komunikasi Elsa Lalasari, S.Sos., CHA., Kanit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kota IPDA Gunawan, SH, dan Kepala Stasiun Besar Cirebon Prujakan Enis Rahmawati.
Turut hadir pula Vice President KAI Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Fathurrochman dan jajaran, BEM UINSSC, Untag, UGJ, UMC, UCIC, Poltekpar, Poltekes, KWACI (Komunitas Wanita Cirebon), PIKKA (Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati Kereta Api), Komunitas Pecinta Kereta Api IRPS, Edan Sepur, KRD3, dan RF Tegal.
“Melalui kegiatan ini KAI mengajak seluruh penumpang untuk berani melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan pelecehan seksual. Tindakan pelecehan seksual merupakan pelanggaran serius yang akan dikenai sanksi hukum pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tentunya identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya untuk memberikan rasa aman bagi korban maupun saksi yang melapor,” ujar Vice President KAI Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Fathurochman.
Dalam kegiatan Talkshow ini dibahas seputar pencegahan aksi pelecehan seksual di transportasi publik, tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh korban pelecehan seksual, serta berbagai hal yang sudah dilakukan oleh KAI dalam mencegah kejadian pelecehan seksual di dalam perjalanan KA maupun di lingkungan stasiun. Upaya-upaya yang dilakukan KAI ini tentunya bisa menjadi role model bagi transportasi publik lainnya, sehingga di setiap transportasi publik memliki protokol dalam pencegahan dan penanganan tindak pelecehan seksual.
“Kereta api merupakan transportasi publik paling aman. KAI senantiasa melakukan upaya pencegahan atas kejadian kekerasan atau pelecehan seksual baik di stasiun maupun dalam perjalanan KA. Kami berharap agar para penumpang pun berhati-hati dan dapat melakukan pencegahan agar orang lain tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi korban yang mengalami kejadian tersebut untuk sesegera mungkin menyampaikan pengaduan melalui media resmi KAI dan call center 021-121, atau bisa menghubungi kondektur yang sedang bertugas di dalam kereta,” kata Arie menambahkan.