Pelantikan Pengurus KONI Kota Cirebon Peiode 2025-2029
“Kita pernah ada di 10 besar pada Porprov 2018. Target kami adalah mengulang atau bahkan melampaui pencapaian itu di 2026,” ujar pria yang biasa disapa Andru.
Namun, Andru juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi, yakni minimnya anggaran. Saat ini, KONI Kota Cirebon hanya menerima dana sekitar Rp1,5 miliar per tahun, turun dari alokasi sebelumnya sebesar Rp3 miliar, dan jauh di bawah daerah lain seperti Bandung atau Bekasi yang menerima anggaran hingga puluhan miliar rupiah.
“Tanpa dukungan anggaran yang memadai, sulit bagi kami untuk bekerja maksimal. Ini bukan hanya tentang KONI, tapi juga membawa nama Pemerintah Kota Cirebon,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah meminta seluruh cabang olahraga untuk segera mengirimkan data atlet dan pelatih guna mempermudah proses monitoring dan evaluasi jelang babak kualifikasi.
Ketua Dewan Kehormatan KONI Kota Cirebon, Hj. dr. Ratnawati, dalam kesempatan yang sama juga menyoroti pentingnya memperhatikan masa depan para atlet, termasuk kesejahteraan mereka setelah pensiun. Ia berharap perekrutan atlet dan pelatih dilakukan secara profesional agar dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Kita punya potensi, seperti bola voli yang mulai menunjukkan kekuatan di level provinsi. Tapi tanpa pembinaan yang konsisten, potensi itu tidak akan berkembang,” ujarnya.
Saat ini, KONI Kota Cirebon membina 42 cabang olahraga. Pelantikan pengurus baru ini diharapkan menjadi momentum awal untuk konsolidasi organisasi dan peningkatan prestasi olahraga secara menyeluruh di Kota Cirebon. (Shan)
