Ribuan Praja IPDN di Turunkan Daerah Majalengka Cari Solusi Tekan Angka Kemiskinan

Pj Bupati Majalengka Dr. H. Dedi Supandi., M.Si. bekerjasama dengan IPDN untuk tekan angka kemiskinan di daerah Majalengka.

Ada 1.231 praja IPDN yang Magang, dan Akan Disebar di Majalengka

Penacirebon.com, MAJALENGKA – Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, merumuskan dan melaksanakan langkah regulasi penekanan angka kemiskinan di daerahnya.

Langka komprehensif tersebut Pemkab Majalengka bekerja sama dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk mengecek, meneliti, dan menyalurkan kebutuhan masyarakat yang termasuk kategori miskin.

Tidak tanggung-tanggung sebanyak ribuan lebih praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bakal disebar ke sejumlah wilayah Kabupaten Majalengka, untuk mencari permasalahan dan solusi penekanan angka kemiskinan.

Saat dikonfirmasi langkah upaya tersebut, Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, Ada 1.231 praja IPDN yang magang, dan akan disebar di Majalengka mulai 13 Juni 2024,” kata Dedi Supandi saat ditemui di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kabupaten Majalengka, Minggu (9/6).

Menurut dia, upaya semacam itu merupakan kolaborasi pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka yang hingga kini masih di atas rata-rata Jawa Barat

Ia mengatakan, ribuan praja IPDN tersebut bakal ditugaskan selama satu bulan penuh, dan hasil kegiatannya diinput dalam aplikasi khusus yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Nantinya, data itu dikirimkan ke command center untuk dianalisis bersama Badan Pusat Statistik (BPS), kemudian mengecek efektivitasnya dalam menekan angka kemiskinan.

Pihaknya mengakui, hasil intervensi melalui praja IPDN yang setiap hari memantau langsung perkembangan di lapangan itu pun akan dievaluasi bersama BPS.

Jadi, akan dilihat kondisi di lapangannya seperti apa mengenai angka kemiskinan di Majalengka setelah diintervensi melalui praja IPDN selama satu bulan penuh,” ujar Dedi Supandi.

Ia menyampaikan, hingga kini angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka mencapai 11,21 persen dari total penduduk yang mencapai 1,3 juta jiwa.

Padahal, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Majalengka pada tahun lalu cukup tinggi, yakni kira-kira mencapai 6,13 persen.

Bahkan, tingginya pertumbuhan ekonomi itu pun berdampak menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Majalengka menjadi 4,12 persen.

“Indijator LPE dan TPT lebih baik dari angka Jawa Barat dan nasional, tetapi angka kemiskinannya lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat maupun nasional,” kata Dedi Supandi. (PC1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *